Bengkulu Utara – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalit belakangan ini telah menjadi perhatian serius bagi masyarakat Kota Argamakmur, Bengkulu Utara. Selama hampir satu pekan terakhir, kondisi kelangkaan ini telah mengganggu mobilitas sehari-hari masyarakat, menyulitkan mereka dalam menjalankan aktivitas rutin.
Keterbatasan pasokan BBM Pertalit di Kota Argamakmur telah menciptakan kecemasan dan pertanyaan di kalangan masyarakat.
Ketidaktersediaan BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menimbulkan spekulasi tentang adanya manipulasi harga dan distribusi BBM, yang tampaknya lebih menguntungkan pengecer ketimbang konsumen akhir yang menggunakan motor atau mobil.
“Pagi tadi kami sudah antri, tapi sampai sekarang BBM masih sulit didapatkan. Ini membuat kami kesulitan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari. Kami berharap ada langkah konkret dari pihak terkait,” ujar Putra salah seorang warga yang mengantri BBM, Selasa (5/3/2024).
Keterlambatan pasokan BBM ke SPBU menjadi faktor utama dari kelangkaan ini.
Antrian kendaraan sepeda motor dan mobil yang terjadi sejak beberapa hari lalu di SPBU Data Ruyung menjadi gambaran nyata dari tingginya permintaan dan minimnya pasokan yang tersedia.
Dampak dari kelangkaan BBM ini sangat dirasakan oleh masyarakat. Aktivitas ekonomi, sosial, dan individu terganggu akibat keterbatasan pasokan BBM, sehingga menuntut respons cepat dari pihak terkait untuk menangani masalah ini.
Ketersediaan BBM yang memadai merupakan prasyarat penting bagi kelancaran berbagai sektor kehidupan masyarakat, dan kesulitan ini harus segera diatasi. (EZ4)