BeritaNasional

Terkait Temuan Tumpukan Minyak Goreng 1,1 Juta Kg di Sumut

249
×

Terkait Temuan Tumpukan Minyak Goreng 1,1 Juta Kg di Sumut

Sebarkan artikel ini

SUMATRA UTARA, TIRTAPOS.com – Polda Sumatera Utara (Sumut) bersama Satgas Pangan mendapati gudang yang menyimpan minyak goreng mencapai 1,1 juta kilogram (kg). Minyak goreng itu disimpan di 3 gudang di Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

Tiga gudang itu didatangi Polda Sumut dalam rangka pemantauan bahan pokok penting, khususnya minyak goreng, yang diduga mengalami kelangkaan.

Monitoring itu berdasarkan perintah Kapolda Sumut Irjen Panca Putra. Petugas mendatangi tiga gudang yang menyimpan komoditas minyak goreng kemasan berlokasi di Kabupaten Deli Serdang pada dilakukan pada Jumat (18/2).

Ketiga gudang yang didatangi itu adalah PT Indormarco Prismatama di Jalan Industri, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk di Jalan Kawasan Industri, Deli Serdang dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk di Jalan Sudirman, Petapahan, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.

Dirkrimsus Polda Sumut Kombes John Charles Edison Nababan mengungkapkan pada pengecekan di gudang PT Indomarco Prismatama ditemukan minyak goreng kemasan 1 liter dengan merek Parveen sebanyak 1.184 kotak atau 23.680 buah.

Kemudian di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk ditemukan minyak goreng kemasan 1 liter dengan merek Parveen sebanyak 1.121 karton atau 22.420 buah.

Sedangkan di PT Salim Ivomas Pratama Tbk ditemukan minyak goreng kemasan merek Bimoli sebanyak 25.361 kotak.

“Dari pengecekan itu, kita menemukan salah satu gudang menyimpan minyak goreng dalam jumlah besar. Saat ini temuan tersebut sedang kami dalami,” ujar John seperti dilansir dari detik.com Minggu (20/02/2022)

Pemilik Gudang Dipanggil Polisi

Pemilik gudang akan dipanggil polisi. Pemilik akan diklarifikasi terkait ada tidaknya indikasi penimbunan minyak goreng.

“Tentunya jika ada indikasi pelanggaran hukum, tentu kita akan proses,” ucap John.

John menerangkan pihaknya bersama tim Satgas Pangan terus berkoordinasi melakukan monitoring terhadap perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok, khususnya minyak goreng, di pasaran.

“Melakukan upaya hukum terhadap spekulan atau oknum tertentu yang melakukan penimbunan bahan pokok minyak goreng dengan memanfaatkan isu COVID-19 untuk mencari keuntungan pribadi,” terangnya.

John menekankan kepada produsen minyak goreng supaya mempedomani kebijakan pemerintah, khususnya Kemendag tentang DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation).

“Saya minta minyak yang digudang segera didistribusikan ke toko-toko untuk dapat dimanfaatkan masyarakat,” ucap Jhon.

PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) dan Alfamart Buka Suara
Pihak SIMP memberikan penjelasan terkait minyak goreng yang ada di gudangnya. SIMP juga menjelaskan soal alur distribusi minyak goreng yang ada di gudangnya.

Selain untuk pabrik mi instan, minyak goreng tersebut juga diproses ke dalam berbagai ukuran untuk didistribusikan. Berikut penjelasan lengkapnya:

Sehubungan dengan pemberitaan di media massa mengenai minyak goreng di Deli Serdang, dengan ini kami, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) sebagai anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”) memandang perlu untuk memberikan penjelasan sebagai berikut:

1. Pabrik minyak goreng kami memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng pabrik mi instan Grup perusahaan kami yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Deli Serdang. Hal ini demi memastikan kebutuhan pangan tersedia suplainya dengan baik.

2. Dalam pemberitaan menyebutkan 1,1 juta kg minyak goreng hasil temuan dari tim Satgas di Gudang Pabrik Deli Serdang, adalah setara dengan 80 ribu karton untuk 2-3 hari pengiriman. Semua stock yang tersedia merupakan pesanan dan siap untuk didistribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan.

3. Hasil produksi minyak goreng kami di Pabrik Lubuk Pakam Deli Serdang terutama digunakan untuk kebutuhan pabrik mi instan Indofood di wilayah Sumatera sebesar 2.500 ton/bulan.

BACA JUGA:  Pemkab Bengkulu Utara Rayakan HUT PPNI ke-49 dengan Roadshow Senam Sehat

Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, kelebihannya kami proses menjadi minyak goreng bermerek dalam berbagai ukuran terutama kemasan 1 liter dan 2 liter sebanyak 550 ribu karton/bulan yang rutin didistribusikan kepada distributor dan pasar modern kami yang berada di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Jambi.

4. SIMP sebagai Perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia senantiasa mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini terkait dengan peraturan Kementerian Perdagangan. Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan.

Selain itu, salah satu minyak goreng juga disimpan di gudang milik PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT) Tbk atau Alfamart.

Dirkrimsus Polda Sumut Kombes John Charles Edison Nababan menerangkan ditemukan minyak goreng kemasan 1 liter dengan merek Parveen sebanyak 1.121 karton atau 22.420 buah di gudang PT SAT.

PT SAT memberikan penjelasan lengkap, Minggu (20/2/2022). Berikut ini pernyataan lengkapnya:

1. Bahwa pada hari Selasa, 15 Februari 2022, telah kami terima pengiriman minyak goreng merek Parveen sebanyak 2091 karton secara manual.

Namun, karena terjadi kendala adanya kesalahan faktur sehingga secara administrasi tidak dapat dilakukan penginputan penerimaan barang secara komputer di Gudang / Distribution Center Alfamart Medan.

2. Setelah dilakukan revisi oleh pihak distributor, pada hari Rabu, 16 Februari 2022 berhasil dilakukan input penerimaan (receipt) data komputer Gudang / Distribution Center Alfamart Medan sehingga proses pengiriman ke toko bisa mulai dijalankan.

3. Distribusi minyak goreng tersebut seluruhnya diproses pengiriman secara bertahap ke seluruh toko di wilayah kota Medan dengan alokasi 3 karton per tokonya, pengiriman hingga 17 Februari 2022 Jam 11:00 mencapai 70% barang selesai terkirim ke toko.

4. Saat sidak oleh Polda Sumut pada Kamis 17 Februari pukul 11.30, karena proses pengiriman masih berjalan berjalan, maka stok di gudang belum sepenuh teralokasi ke Toko, masih tersedia 30% dari total stok barang yang kami terima.

5. Pada Jumat, 18 Februari seluruh minyak goreng di Gudang telah terkirim ke toko di wilayah Kota Medan dan sekitarnya. Dan saat ini kami masih menunggu pengiriman selanjutnya dari pihak distributor.

6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk tidak ada kepentingan untuk menimbun bahan makanan pokok di Gudang, termasuk minyak goreng yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat.

Justru kami bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) terus berusaha berkoordinasi pemerintah, produsen dan distributor agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dalih Pemilik Gudang di Sumut
Pemprov Sumut sudah menanyakan ke pihak pengusaha soal alasan menimbun 1 juta kg minyak goreng.

Alasan yang diutarakan ke pihak Pemda, si pengusaha takut rugi jika stok minyak goreng mereka dijual menggunakan harga eceran tertinggi (HET) yang sekarang berlaku.

“Waktu kita tanya kenapa ini tertahan begini, mereka menyampaikan keluhannya, takut rugi dengan HET sekarang,” kata Kepala Biro

Perekonomian Pemprov Sumut Naslindo Sirait, Minggu (20/2/2022).
Naslindo mengatakan pihak pengusaha juga beralasan saat ini harga bahan baku pembuatan minyak mahal.

Namun menurut Naslindo dalam kondisi saat ini alasan apa pun yang dikemukakan tidak dapat dijadikan pembenaran.

“Kita sampaikan, ‘ini kan sudah ada mekanismenya’. Nanti mereka bisa klaim untuk harganya. Jadi nggak ada alasan sebenarnya untuk menahan,” ucap Naslindo.

Karena itu, Naslindo meminta pengusaha dimaksud segera menyalurkan minyak goreng yang ditimbun.

Dia menegaskan produsen, distributor, dan pedagang memiliki kewajiban untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di pasar.

“Dipastikan, baik itu produsen maupun distributor, pedagang, harus memastikan barang itu tersedia di pasar,” jelasnya. (**)

Sumber: detik.com