BeritaKaurPeristiwa

Tiga Hari Menghilang Warga Kaur Ditemukan Tak Bernyawa Di Aliran Sungai

616
×

Tiga Hari Menghilang Warga Kaur Ditemukan Tak Bernyawa Di Aliran Sungai

Sebarkan artikel ini
A Latif (46) warga Desa Tebing Rambutan Ditemukan Tak Bernyawa Di Aliran Sungai Oleh Tim Sar Gabungan. Foto. Konkret.id

KAUR – A Latif (46) warga Desa Tebing Rambutan, Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur yang dikabarkan hilang selama tiga hari akibat terseret arus air sungai, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa pada hari Rabu 16 Agustus 2023, sekitar pukul 13.20 WIB.

Pencarian korban yang dilakukan oleh Tim Basarnas Bengkulu dan Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, BPBD Kaur, serta dukungan dari masyarakat dan keluarga korban, akhirnya membuahkan hasil.

Korban pertama kali dinyatakan hilang pada Senin pagi, 14 Agustus 2023, setelah diduga terseret arus air sungai.

BACA JUGA:  Usai Sholat Jumat Di Masjid Al-Ikhlas, Bupati Lebong Cek Jembatan Rusak Di Desa Sukau Kayo

Tim pencarian terus berupaya dengan gigih selama tiga hari penuh untuk menemukan jejak A Latif.

Berbagai upaya koordinasi dan kerjasama dilakukan oleh berbagai pihak dalam operasi SAR ini.

Ia ditemukan berjarak sekitar 1 kilometer dari titik awal hilang, korban akhirnya ditemukan dengan posisi tersangkut di antara bebatuan.

Evakuasi dilakukan dengan cermat, dan jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Tebing Rambutan, Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur.

BACA JUGA:  Ngaku Ikut Trend di Medsos, Puluhan Siswi SMP Di Kabupaten Bengkulu Utara Melukai Diri Sendiri

Kepala Kantor Basarnas Bengkulu, Muslikun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi SAR ini.

Kerjasama yang baik antar unsur SAR menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan pencarian yang akhirnya membuahkan hasil.

“Kami sangat mengapresiasi upaya bersama dalam pelaksanaan pencarian korban ini. Kini, korban telah ditemukan,” ujar Muslikun.

Dalam upaya pencarian ini, Tim SAR dibagi menjadi tiga tim. Tim pertama fokus pada pencarian di sekitar lokasi hilangnya korban, sementara Tim kedua menggunakan perahu karet (LCR/Rubber Boat) untuk melakukan penyisiran di arah muara sungai.

Sementara Tim ketiga melakukan penyisiran daratan di sekitar lokasi kejadian hingga mencapai muara.

BACA JUGA:  Mayat Laki-Laki Tanpa Identitas Ditemukan Di Bantaran Sungai Ciujung

Operasi SAR resmi ditutup setelah korban berhasil ditemukan. Sejumlah alat dan perlengkapan pendukung digunakan dalam operasi ini, termasuk perahu karet (LCR), peralatan air, peralatan selam, alat navigasi, peralatan pelindung diri, dan peralatan medis.

Kerjasama antarinstansi dan partisipasi masyarakat dalam operasi SAR merupakan kunci utama dalam kesuksesan upaya penyelamatan yang dilakukan.

Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada dan siap dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan sekitar kita, pungkasnya. **