Hal ini terlihat dalam kurun waktu sewindu terakhir, para orang tua memilih menyekolahkan anaknya di jalur sekolah berbasis agama terpadu, meski harus merogoh kocek lebih dalam. Representatif dari nilai-nilai agama yang tertuang dalam kehidupan sehari-hari menjadi satu-satunya alasan dan harga mati bagi para orang tua wali. Padahal, sejak Merdeka 77 Tahun silam, Negara telah memiliki kerangka belajar mengajar dunia pendidikan yang tak kalah mumpuni.
Pembelajaran PAI harus menarik bagi pelajar, guru harus berpikir kreatif.Berpikir kreatif berarti menemukan cara-cara baru yang lebih baik untuk mengerjakan apa saja. Guru harus mengembangkan metode yang aktual. Disesuaikan dengan perkembangan terkini. Dengan tampilan yang aktual dan kontekstual, tentu siswa lebih bernafsu belajar.
Guru kreatif adalah guru yang mempunyai kemampuan mengemas pembelajaran yang menarik. Agar siswa antusias mengikuti pembelajaran, guru harus menggunakan metode yang tepat. Metode yang bervariasi dan didukung media pembelajaran yang sesuai.
Dengan demikian, pembelajaran akan berlangsung atraktif dan “hidup”.
Pembelajaran yang dikemas dengan menarik akan membangkitkan semangat belajar siswa. Siswa diposisikan sebagai subjek. Di mana siswa diperlakukan sebagai manusia utuh yang mempunyai kemauan dan kemampuan.
Selaras dengan Pembelajaran menyenangkan (joyfull learning) menurut (Fadilah, 2014) adalah rancangan pembelajaran dengan tujuan menciptakan suasana yang membebaskan siswa untuk berani mencoba, bertindak, bertanya dan mengemukakan pendapat sehingga perhatian siswa dapat dipusatkan secara penuh pada pembelajaran.
Pembelajaran menyenangkan merupakan suasana belajar mengajar yang dapat memusatkan perhatiannya secara penuh saat belajar sehingga curah waktu perhatiannya (time on task) tinggi.
Pembelajaran menyenangkan dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dengan berbagai metode yang diterapkan, sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa tidak merasa bosan.