Pembelajaran PAI harus segera diselaraskan dengan perkembangan zaman. Perkembangan zaman harus disikapi secara positif. Bila tidak, pendidikan agama Islam akan semakin ditinggalkan pelajar. Nilai-nilai Islam digadang tak lagi mampu menjadi benteng diri untuk generasi mendatang, sesuai dengan perkembangan zaman.
Sementara itu, Islam sendiri mengajarkan umatnya untuk maju. Saat pelajar kurang tertarik dengan pembelajaran PAI, hal itu bukan karena agama Islam yang tidak menarik, akan tetapi lebih pada penyajian pembelajaran PAI yang kurang memiliki daya tarik.
Islam adalah agama yang menganjurkan umatnya untuk berkembang. Untuk memaksimalkan potensinya guna menopang dalam mengemban tugasnya sebagai pemimpin di muka bumi.
Prinsip-prinsip dalam Islam cocok untuk segala zaman dan segala bangsa. Maka jelaslah bahwa yang harus kita pikirkan adalah bagaimana agar pembelajaran agama itu menarik. Ketika pembelajaran agama Islam itu dikemas dengan metode dan strategi yang menarik, maka siswa pun akan mengikuti pembelajaran dengan antusias.
Selain itu, pembelajaran agama Islam dirasa kurang menarik dikarenakan siswa menganggap pendidikan agama Islam tidak penting. Anggapan seperti ini lazim terjadi di hampir semua sekolah. Pasalnya, pendidikan agama Islam (PAI) tidak masuk dalam mata pelajaran Ujian Nasional (UN). Mereka mengganggap PAI tidak penting karena tidak menentukan kelulusan.
Anggapan seperti ini menyebabkan siswa memandang pelajaran PAI sebelah mata. Fenomena seperti ini terjadi dihampir semua sekolah. Baik sekolah Negeri maupun swasta dan sekolah umum. Padahal antusias para orang tua agar putra putrinya memiliki landasan agama terus meningkat.