Tirtapos.com – Penyakit maag adalah kondisi yang sering kali dikaitkan dengan kebiasaan telat makan. Banyak orang beranggapan bahwa meninggalkan perut dalam keadaan kosong dapat memicu produksi asam lambung berlebih, yang pada akhirnya menyebabkan gejala sakit maag yang tak menyenangkan.
Namun, sebenarnya penyebab penyakit maag lebih kompleks daripada hanya pola makan yang tidak teratur. Terdapat berbagai faktor lain yang juga dapat berperan sebagai pemicu penyakit maag.
Berikut adalah 9 penyebab penyakit maag yang perlu Anda ketahui, berdasarkan informasi dari berbagai sumber:
- Mengonsumsi Makanan Pedas, Berlemak, dan Berminyak
Makanan pedas, berlemak, dan berminyak dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya sakit maag.
- Makan Terlalu Banyak dan Cepat
Mengonsumsi makanan dalam porsi besar dan dengan cepat dapat memberikan tekanan ekstra pada lambung, yang dapat memicu gejala maag.
- Langsung Berbaring Setelah Makan
Idealnya, Anda sebaiknya menunggu 2-3 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur. Berbaring segera setelah makan dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung ke kerongkongan.
- Minum Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat mengiritasi dinding lambung dan merangsang produksi asam lambung, yang dapat memperburuk kondisi maag.
- Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan dapat memengaruhi sistem pencernaan dan meningkatkan sensitivitas lambung terhadap iritasi. Ini bisa menjadi pemicu gejala maag.
- Penyakit Autoimun
Beberapa penyakit autoimun, seperti penyakit Crohn atau gastritis autoimun, dapat menyebabkan peradangan pada lambung dan berkontribusi pada perkembangan maag.
- Merokok
Kebiasaan merokok dapat merusak lapisan pelindung lambung dan meningkatkan risiko terjadinya maag.
- Infeksi Bakteri Helicobacter pylori
Infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam lambung dan menjadi salah satu penyebab penyakit maag.