Bengkulu Utara – Konflik antara PT Agricinal dan masyarakat Bumi Pekal kembali memanas. Pagi ini (5/12), puluhan karyawan perusahaan tersebut dikerahkan untuk membuka paksa blokade jalan yang dilakukan oleh Forum Masyarakat Bumi Pekal (FMBP).
Blokade yang telah berlangsung beberapa hari itu merupakan bentuk protes masyarakat atas ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan perusahaan yang dinilai mengingkari hasil mediasi sebelumnya.
Langkah PT Agricinal tersebut menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk Ketua FMBP, Sosri. “Sangat disayangkan, alih-alih berdialog, perusahaan justru menggunakan karyawannya sebagai alat untuk melawan masyarakat,” ujarnya.
Sosri menegaskan bahwa aksi protes akan terus dilakukan hingga ada penyelesaian yang adil.
“Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan masyarakat terpenuhi. Tindakan seperti ini hanya akan memperburuk situasi,” tambahnya.
Sebagai respons terhadap pembongkaran blokade, massa memperketat penjagaan di seluruh akses menuju pabrik.
Mereka menganggap tindakan perusahaan sebagai bentuk arogansi dan pemaksaan yang mengabaikan semangat dialog.
“Kami berharap ada solusi yang mengedepankan keadilan, bukan pemaksaan sepihak seperti ini,” pungkas Sosri.
Hingga berita ini diturunkan, suasana di lokasi masih tegang. Warga terus berjaga, sementara pihak PT Agricinal belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan di balik tindakan pembongkaran tersebut. ***