BeritaKaur

Telan Dana 2,4 Miliar, Bangunan Tempat Pelilangan Ikan di Desa Sulauwangi Rusak Parah

1359
×

Telan Dana 2,4 Miliar, Bangunan Tempat Pelilangan Ikan di Desa Sulauwangi Rusak Parah

Sebarkan artikel ini
Telan Dana 2,4 Miliar, Bangunan Tempat Pelilangan Ikan di Desa Sulauwangi Rusak Parah
Telan Dana 2,4 Miliar, Bangunan Tempat Pelilangan Ikan di Desa Sulauwangi Rusak Parah

Kaur – Proyek pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaur bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 senilai Rp 2,4 miliar roboh.

Proyek Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning ini retak. Sebagian bangunan pecah dan roboh.

Proyek yang dikerjakan oleh CV Radja Sakti ini menuai respon masyarakat setempat. Bahkan, ada yang bernilai proyek ini sarat dengan penyimpangan.

Kepada awak media, Kepala DKP Kaur, Misralman tidak menampik adanya bagian bangunan yang rusak.

“Kerusakan bangunan itu disebabkan oleh Bencana Alam, untuk saat ini pihak kontraktor masih melakukan perbaikan, karena bangunan itu masih tahap pemeliharaan dan masih tanggungjawab kontraktor,” kata Misralman saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (13/12/2023).

BACA JUGA:  KPU Resmi Tetapkan Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Bengkulu Utara Tahun 2024

Terpisah, salah seorang warga Kecamatan Tanjung Kemuning yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kalau sungai yang berada di Desa Sulauwangi itu tidak pernah mengalami banjir atau meluap.

“Air di sungai Sulaiwangi itu tidak pernah meluap apalagi banjir, walaupun hujan turun sangat deras,” ujar warga yang sudah berpuluh tahun tinggal di desa ini.

BACA JUGA:  ASPPI dan ASITA Dukung Gubernur Bengkulu Geliatkan Even Wisata Pasca Terjangan Pandemi Covid-19

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh awak media dilokasi, saat dilakukan proses pembangunan pihak kontraktor menimbun menggunakan tanah merah, diduga akibat timbunan menggunakan tanah inilah, secara alamiah tanah mengalami penurunan dan mempengaruhi kekokohan dari bangunan itu.

Besar kemungkinan, diduga penyebab rusaknya bangunan itu adanya kesalahan dalam perencanaan, diduga juga kontraktor ada mengurangi spek yang ditentukan.

BACA JUGA:  Kualitas Pembangunan Jalan Rabat Beton di Desa Rigangan II Penuh Tanda Tanya, BPD: Kami Tidak Terlibat

Namun, saat ini kontraktor masih melakukan upaya perbaikan. Mengingat masih dalam tahap pemeliharaan.(**)

big ground, big ground entertainment