BeritaJakartaNasional

Menghadapi Tantangan di Era Digital, Indonesia Butuh 3 Juta Ahli Keamanan Siber

584
×

Menghadapi Tantangan di Era Digital, Indonesia Butuh 3 Juta Ahli Keamanan Siber

Sebarkan artikel ini
Cyber Security
Foto. Ilustrasi Cyber Security

TIRTAPOS.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan sebanyak 3 juta tenaga ahli di bidang keamanan siber, mengingat perkembangan teknologi yang pesat saat ini.

Hal ini disampaikan oleh Yoggi Herdani, Koordinator Kelompok Kerja Kemitraan dari Direktorat Kemitraan dan Penyelaras Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbud, dalam acara “U-Connect Cybersecurity Hackathon 2023” yang diadakan beberapa waktu lalu.

Yoggi Herdani menjelaskan, “Dalam era ekonomi digital yang semakin meningkat, dunia membutuhkan tiga juta tenaga ahli keamanan siber (cybersecurity).” dikutip dari katadata. Senin (29/5).

BACA JUGA:  Dibalik Jeruji Besi Tiga Warga Binaan Mengukir Prestasi Diajang Turnamen IBA MMA

Menurutnya, permintaan terhadap profesi di bidang informasi dan teknologi, terutama yang berkaitan dengan keamanan siber, semakin meningkat. Pada tahun 2022, diperkirakan kebutuhan tenaga kerja di sektor informasi dan teknologi mencapai 1.232.666 orang.

Angka tersebut diperkirakan terus meningkat dan mencapai 1.979.418 orang pada tahun 2025. Hal ini tidak lepas dari meningkatnya serangan siber di Indonesia.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan bahwa jumlah serangan siber di Indonesia mencapai hampir 1 miliar pada tahun 2022.

BACA JUGA:  Pelaku Pemerkosa 13 Santriwati Di Jawa Barat Dituntut Hukuman Mati

U-Connect merupakan program yang bertujuan untuk menghubungkan alumni peserta pelatihan keamanan siber pada tahun 2020-2022 yang diselenggarakan oleh InfraDigital Foundation bekerja sama dengan Mastercard Center for Inclusive Growth. Program ini berfungsi sebagai wadah penyaluran lapangan kerja.

Kemendikbudristek bekerja sama dengan pihak swasta dalam penyelenggaraan acara ini. Acara tersebut didukung oleh perusahaan-perusahaan seperti Grab, Telkomsigma, Lintasarta, Isaca, dan Ovo.

BACA JUGA:  Ini Sosok Prajurit Kopasgat TNI AU Yang Bertaruh Nyawa Gelantungan di Tandu Kapolda Jambi

Tujuan acara ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di bidang keamanan siber dengan mencari talenta yang sesuai.

Program U-Connect Cybersecurity Hackathon dianggap sebagai tolak ukur untuk mengukur perkembangan keamanan siber dan sekaligus menyalurkan tenaga ahli keamanan siber kepada industri dan bidang yang relevan.

BACA JUGA:  Kabar Duka, Usai Mengalami Kecelakaan Tunggal di Lebong Sekda Mukomuko Tutup Usia

Yoggi berharap agar peserta U-Connect Cybersecurity Hackathon 2023 dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, dengan meningkatkan kualitas, mengasah keterampilan dan kemampuan komunikasi, serta bersaing secara sehat dalam bidang keamanan siber.