Bengkulu Utara – Sebuah peristiwa tragis telah mengguncang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Argamakmur di Bengkulu Utara. RSUD ini dilaporkan ke Polda Bengkulu atas dugaan kelalaian yang dilakukan oleh perawat di unit perawatan intensif (ICU), yang sayangnya berujung pada kematian seorang pasien. Namun, Direktur RSUD membantah dugaan tersebut. Kamis, 09 September 2023.
Kasus ini muncul setelah Riko Tiyando melaporkan RSUD ke Polda Bengkulu atas dugaan bahwa perawat di ICU telah melakukan kelalaian yang mengakibatkan pasien meninggal dunia.
Pihak RSUD, melalui Direktur Hj. Herawati, dengan tegas menepis tuduhan tersebut.
“Saat kejadian terjadi, kondisi pasien sudah sangat kritis, dan petugas kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik pada saat itu,” jelas Hj. Herawati saat dikonfirmasi oleh media ini diruang kerjanya. Kamis (09/09).
Dia juga mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas musibah ini, semoga ananda khusnul khotimah dan jika kami dianggap melakukan kelalaian kami mohon maaf.
Namun, ada perbincangan menarik saat pertanyaan mengenai kepatuhan perawat terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) muncul.
Terkait dengan perawat yang tertidur saat bertugas, Direktur RSUD memberikan jawaban yang cukup memaklumi tindakan perawat tersebut.
“Sebagai manusia, mungkin mereka mengalami kelelahan akibat penanganan pasien pada saat itu. Mereka juga tidak tidur, hanya rebahan sejenak, dan kemungkinan tertidur,” kata Herawati.
Perlu diketahui bahwa pada malam kejadian, terdapat delapan pasien yang dirawat di Ruangan ICU dengan tiga perawat yang bertanggung jawab atas pasien-pasien tersebut. Pungkasnya. (AR1)