Kota Bengkulu – Aksi pengeroyokan yang diduga dilakukan terhadap Ari Nopriansyah (23), seorang mahasiswa yang tinggal di Jalan Raden Patah Kelurahan Sumur Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, berhasil diungkap oleh tim operasional (Opsnal) Polsek Selebar Polresta Bengkulu Polda Bengkulu. Kejadian tersebut melibatkan 3 orang pria yang bekerja sebagai sopir dan mereka diamankan pada hari Senin (24/07).
Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Aris Sulistyono, S.H., M.H, melalui Kapolsek Selebar, Kompol Hasanul Bakri, S.H., mengungkapkan bahwa pengeroyokan terjadi pada Kamis (1/6/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, di Jalan Raden Patah Kelurahan Sumur Dewa Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
Dalam insiden tersebut, korban sedang duduk di warung ketika salah satu dari tiga terduga pelaku mendekat dan menarik tangan korban untuk kemudian menyeretnya masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, terlihat dua terduga pelaku lainnya yang ikut serta, dan mereka memaksa korban untuk berlari.
Namun, korban berhasil dikejar dan dianiaya oleh ketiga terduga pelaku.
Sebagai akibat dari kejadian tersebut, korban mengalami luka-luka di bagian tangan, lutut, dan kaki. Setelah kejadian, korban segera melapor ke Polsek Selebar Polres Kota Bengkulu.
Menerima laporan dari korban, Tim Opsnal Polsek Selebar langsung melakukan penyelidikan. Berkat upaya mereka, ketiga terduga pelaku berhasil diidentifikasi dan diamankan. Mereka ternyata memiliki profesi sebagai sopir.
Ketiga terduga pelaku tersebut adalah JP (26), warga Kelurahan Pekan Sabtu, AR (30), warga Jalan Telaga Dewa, dan CC (24), warga Kelurahan Sukarami Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah mengamankan ketiga pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pengeroyokan terhadap mahasiswa tersebut menjadi perhatian serius dari masyarakat, dan diharapkan proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.
Tindakan tegas dan cepat dari Tim Opsnal Polsek Selebar merupakan contoh nyata komitmen pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kota Bengkulu.
Semoga tindakan ini juga dapat memberikan pesan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjunjung tinggi nilai toleransi dan menghindari tindakan kekerasan untuk menyelesaikan permasalahan. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua warga. **