LEBONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong tidak perlu menyiapkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat dalam banjir bandang di Desa Semelako 1 Kecamatan Lebong Tengah, Selasa (17/1) sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Hal itu sebagaimana kesimpulan hasil rapat koordinasi terkait cuaca ekstrim dan kejadian bencana banjir yang digelar Pemkab Lebong di Kantor BPBD Kabupaten Lebong, pada Jumat (20/01) sekitar pukul 13.00 WIB.
Hadir dalam pertemuan tersebut Asisten I Setda Lebong, Firdaus, Staf Ahli Dalmuji Suranto, Kalak BPBD Lebong, Tantomi beserta jajaran, lintas sektor Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Lebong
Staf Ahli Dalmuji Suranto mengucapkan terima kasih kepada instansi terkait lantaran telah berjibaku memantau pasca banjir bandang yang terjadi pada tanggal 17 Januari 2022 lalu.
“Berdasarkan data BPBD agar segera dilakukan penanganan segera karena dikhawatirkan kerusakannya akan meluas,” katanya.
Dia mengatakan, untuk menentukan status tanggap darurat itu perlu dilaporkan kepada pimpinan. Sebab, untuk menggunakan dana BTT itu perlu dikeluarkannya SK tanggap darurat.
“Kita berharap OPD teknis untuk segera survei di lapangan guna membuat perencanaan sebelumnya. Untuk penanganan bisa menggandeng perusahaan melalui dana CSR,” kata dia.
Sementara itu, Kalak BPBD Kabupaten Lebong, Tantomi menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan pendataan.
Kerusakan paling parah menyasar jalan PNPM termasuk pelapis tebing dengan panjang sekitar 30 meter dan lebar 2,5 meter.
Menurutnya, walaupun dengan keterbatasan anggaran ia tetap meminta timnya solid dan melaksanakan apa yang perlu dilaksanakan agar kedepannya bisa terkoordinir dengan baik.
“Penanganan ini bisa segera walaupun belum diterbitkan SK tanggap darurat. Kalau bukan darurat maka akan ada penanganan dari OPD teknis,” pungkasnya.
Secara keseluruhan kesimpulan rapat semua instansi setuju penanganan segera sebelum dampak meluas.
Sebelumnya, banjir bandang yang terjadi di Desa Semelako I Kecamatan Lebong Tengah pada Selasa (17/1) kemarin yang menyebabkan jalan di desa setempat rusak akibat terkikis banjir.
Hujan deras mengguyur Kabupaten Lebong sejak pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB Selasa (17/01) sore mengakibatkan debit aliran sungai Nge’ai naik hingga meluap dengan ketinggian 3 meter dan merusak infrastruktur di sekitar bantaran sungai.
Camat Lebong Sakti, Gusmawati mengatakan, sejumlah fasilitas umum rusak akibat banjir bandang yang melanda di daerah itu.
“Jalan sepanjang 14 meter dengan lebar 2,5 meter di pinggiran sungai rusak parah,” kata Camat Rabu (8/1).
Dia menjelaskan, jika tidak segera ditangani ia khawatir jembatan penghubung di sekitar lokasi akan putus.
Bahkan, areal persawahan milik warga sekitar lokasi akan tergenang banjir.
“Kalau tidak segera diperbaiki akan mengakibatkan keselamatan warga dan areal sawah yang ada di pinggiran sungai tersebut,” ungkapnya.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Hendra menyebutkan, pihaknya usai menerima laporan terkait kerusakan akibat banjir bandang tersebut langsung mendatangi ke lokasi kejadian.
Dia menuturkan, bencana alam yang terjadi di Dusun 2 Desa Semelako 1 Kecamatan Lebong Tengah lebar kerusakan jalan mencapai 3,3 meter dengan panjang 28 meter.
“Permukaan bronjong yang rusak 3,2 meter. Air naik tadi malam sampai 3 meter dari sungai menuju depan rumah warga sekitar 3 meter,” Demikian Hendra. (Rd)