JAKARTA, TIRTAPOS.com – Pegiat media sosial Ade Armando dianiaya massa sampai babak belur di depan gedung DPR RI, Senin (11/4). Ade dianiaya saat ikut mengawal demo mahasiswa 11 April menolak penundaan Pemilu 2024.
Dia dikeroyok di tengah massa yang teriak ‘pelaku penistaan agama’. Sekumpulan massa yang mengeroyok Ade diduga bukan dari kelompok mahasiswa. Belum diketahui pasti penyebab massa aksi mengeroyok Ade Armando.
Demo ricuh usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit bersama pimpinan DPR menemui pendemo. Tak berselang lama, lemparan botol dan batu diarahkan ke gedung DPR. Kondisi memanas pukul 15.30 WIB.
Baca Juga: JOKOWI: Pemilu Akan Digelar Pada 14 Februari 2024 dan Tidak Ada Penundaan
Di tengah kericuhan, terjadi keributan sekelompok orang. Ternyata, keributan itu melibatkan Ade Armando. Dosen UI itu tiba-tiba dikeroyok oleh sejumlah massa aksi.
Dari video yang beredar, dia dianiayai hingga tersungkur ke aspal.
Bahkan, celana panjang yang dikenakannya Ade Armando dilucuti massa.
Ade juga mencoba melindungi kepala dan badan sambil tersungkur ke tanah ketika dia menerima amukan massa. Seorang massa tampak ikut melindungi Ade.
Baca Juga: Unjuk rasa 11 April, Kapolri Minta Kawal Dengan Humanis dan Jaga Kesucian Bulan Ramadan
Ade langsung diamankan oleh petugas kepolisian. Dia dibopong ke pos Objek Vital Pengamanan DPR. Wajah Ade terlihat penuh lebam dan berdarah.
Ade saat ini telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI.
Dalam aksi tersebut, kelompok yang terdiri dari kumpulan BEM beberapa universitas ini membawa beberapa tuntutan di antaranya penolakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Pelaku Pengeroyok Ade Armando Ditangkap Polisi
Polisi menyatakan telah mengamankan pelaku pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando.
Hal tersebut diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan.
Kata Zulpan, sudah ada beberapa pelaku pengeroyokan terhadap Ade yang dicokok polisi.
Namun, dia belum merinci jumlahnya. Beberapa pengeroyok ini masih diperiksa intensif oleh penyidik.
“Sudah beberapa kami amankan. Saya belum bisa sampaikan secara detail,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Senin (11/04)
Dia mengatakan, Ade dipukul oleh massa aksi. Dia memastikan Ade bukan dipukul aparat yang mengawal demo depan DPR/MPR RI.
Malah, kata Zulpan, polisi yang mengevakuasi Ade, hingga kini Ade masih dirawat di Rumah Sakit.
“Mengalami pemukulan tetapi bukan oleh petugas, oleh massa aksi,” pungkas Zulpan. (**)