ArtikelBengkulu UtaraBeritaPeristiwa

Diserang Beruang Madu Seorang Ibu di Giri Mulya Luka – Luka

1814
×

Diserang Beruang Madu Seorang Ibu di Giri Mulya Luka – Luka

Sebarkan artikel ini
Tutik (50) seorang ibu rumah tangga yang diserang Beruang Madu

Bengkulu Utara – Kejadian mengerikan menggemparkan warga di wilayah Desa Giri Mulya, Kecamatan Giri Mulya, Bengkulu Utara pada Minggu pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Tutik (50) tengah sibuk menderes karet di kebun, tiba-tiba diserang oleh seekor beruang madu yang berada tidak jauh dari pemukiman warga.

Peristiwa ini menggegerkan masyarakat setempat, mengingat korban, Tutik, mengalami luka-luka cukup parah. Korban, yang merupakan warga RW 01 Desa Giri Mulya, mengalami luka robek akibat cakaran dan gigitan di kedua kakinya.

BACA JUGA:  Tragis! Pohon Tumbang Timpa Satu Unit Mobil, Dua Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

“Kondisi korban stabil dan saat ini dirawat di Puskesmas Giri Mulya. Korban juga dalam kondisi sadar,” jelas Kapolsek Giri Mulya, Iptu Freddy Simaremare SH.

Saat berusaha melawan beruang, korban berteriak meminta tolong hingga sang suami mendengarnya dan segera berlari mendekati korban.

“Beruang itu pergi saat korban berteriak histeris. Suami korban yang membawa korban ke Puskesmas,” ucapnya.

BACA JUGA:  Kapolri Saksikan Gubernur Maluku Utara Divaksin

Peristiwa ini membuat ketegangan di antara warga Desa Giri Mulya, terutama mereka yang tinggal dekat dengan lokasi kejadian.

“Karena lokasinya sangat dekat dengan pemukiman,” ungkap salah seorang warga.

Untuk mengatasi situasi ini, aparat kepolisian bersama warga mendekati kawasan hutan dengan membawa bunyi-bunyian dengan tujuan mengusir beruang dan menjauhkannya dari lokasi aktifitas warga.

BACA JUGA:  Kopli Ansori: Pemerintah Kabupaten Lebong Akan Bantu Perbaikan Rumah Korban Bencana Banjir

“Kami juga mengimbau warga yang berada di kebun untuk tetap berhati-hati. Hal ini juga berlaku bagi warga di sekitar lokasi, terutama anak-anak,” tegas Kapolsek.

Pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait kemunculan hewan tersebut untuk membantu penanganan dan pemasangan kerangkeng guna mengurangi risiko serangan serupa. (AR1)