ArtikelBeritaOlahraga

Ketika Ibu Pedagang Sayur Merindukan Anak Seorang Pesepak Bola Top

946
×

Ketika Ibu Pedagang Sayur Merindukan Anak Seorang Pesepak Bola Top

Sebarkan artikel ini
Ketika Ibu Pedagang Sayur Merindukan Anak Seorang Pesepak Bola Top
Ketika Ibu Pedagang Sayur Merindukan Anak Seorang Pesepak Bola Top

TIRTAPOS.COM – Di tengah kabar kemenangan Timnas U22 dalam SEA Games 2023, ada kisah yang menyentuh hati dari seorang wanita tukang sayur keliling di Blora, Jawa Tengah. Wanita ini adalah ibu dari salah satu pemain Timnas U22 yang berlaga di kompetisi tersebut. Ia merasa bangga namun juga sedih karena sulit bertemu dengan anaknya yang jarang pulang.

Anaknya yang merupakan pesepak bola muda berbakat, Pratama Arhan, menjadi bagian penting dalam perjalanan Timnas U22 meraih medali emas yang ditunggu-tunggu selama 32 tahun.

Meskipun ia tidak bisa tampil di laga final akibat akumulasi kartu merah, kontribusinya dalam mengantarkan timnas ke final dengan mengalahkan Vietnam di laga semifinal sangat besar.

BACA JUGA:  Sikapi Kenaikan Harga BBM, Polda Bengkulu dan KNPI Gelar FGD Bersama Lintas Elemen

Saat ini, Pratama Arhan bermain untuk klub Tokyo Verdy di liga 2 Jepang. Keputusannya untuk bermain di luar negeri mendapat dukungan penuh dari keluarganya yang tinggal di Blora, Jawa Tengah. Ibunda Arhan, Surati, mengatakan bahwa mereka menghormati pilihan anaknya.

Namun, jarak yang memisahkan mereka menjadi sebuah tantangan. Surati merasa kangen dengan anak bungsunya yang berkarier di luar negeri.

Meskipun mereka bisa berkomunikasi melalui video call, tetapi kehadiran fisiknya sangat dirindukan. Terakhir kali mereka bertemu hanya saat Arhan pulang selama empat hari, namun setelah itu ia belum kembali lagi.

BACA JUGA:  Perebutan Persetujuan APBD Bengkulu Utara 2024 Mencapai Puncak, Mendagri Surati Gubernur Bengkulu

Sebagai orangtua, Surati merasa sangat bangga dengan prestasi anaknya yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia sepak bola.

Meskipun Arhan belum bisa pulang ke kampung halamannya setelah SEA Games di Kamboja karena harus kembali ke Jepang, Surati menganggap kondisi tersebut sudah menjadi hal yang biasa.

Sehari-hari, Surati yang seorang pedagang sayur keliling, sedangkan suaminya bekerja sebagai pekerja serabutan. Mereka berusaha memahami dan mendukung karier anak mereka dengan segenap hati.

BACA JUGA:  SMKN 3 Kaur Berhasil Bangun Lapangan Futsal dan Bulu Tangkis untuk Tingkatkan Prestasi Siswa di Bidang Olahraga

Meskipun memiliki jadwal padat saat Arhan pulang ke Blora, mereka berusaha menyempatkan waktu bersama keluarga.

Surati mengungkapkan bahwa ada banyak acara dan undangan yang harus dihadiri oleh Arhan ketika berada di kampung halamannya.

Di tengah kesibukan itu, mereka berdua mencoba memanfaatkan setiap kesempatan untuk berkumpul sebagai keluarga.

Malam hari pun menjadi momen berharga ketika teman-teman Arhan tidur di rumah mereka.

Kisah Surati sebagai seorang ibu pedagang sayur keliling yang memiliki anak pesepak bola top ini menggambarkan perjuangan dan keharuan yang ada di balik panggung kejayaan olahraga di Indonesia.

big ground, big ground entertainment