“Pada hari kejadian sekitar pukul 12.00 WIB, bendahara barang menghubungi saya atas perintah Kasatpol PP untuk mengembalikan kendaraan dinas. Tapi, kita minta hari Senin saja karena ada notanya, dan lagi pula saya masih tugas disana,” ungkapnya.
Dia menegaskan, ketersinggungan itu terbesit saat dirinya tidak berada di rumah, namun Kasatpol PP meminta sejumlah THLT datang kediamannya di Desa Sukau Datang I Kecamatan Tubei dan menarik paksa sepeda motor dinas itu di hadapan anak-anaknya yang berada di rumah.
“Lalu saya menyusul ke kantor, kamu kok suruh anak buah narik motor ke rumah, itu tidak ada etika. Kuncinya masih sama saya,” kata Ratna menirukan kembali ucapannya saat terjadi keributan saat itu.
Di lokasi, bukan malah meredamkan. Malah, Kasubag Perencanaan dan Keuangan itu mendapatkan ancaman akan dimutasi dari Kantor Satpol PP.
“Kelak kamu kulaporkan dan ku mutasikan kamu. Aku nih kasat,” ucapnya sembari meniru jawaban atasannya itu.
Setelah itu terjadinya cekcok mulut. dirinya juga membenarkan karena sudah naik pitam sempat menendang pintu yang mengakibatkan kayu dari plafon ruangan jatuh.