KAUR β Ketidak puasan terhadap hasil mediasi antara Pemerintah Daerah dan Manajemen PT Dinamika Selaras Jaya (DSJ) diungkapkan dengan tindakan konkret oleh sekitar 100-120 warga dari Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Padang Guci, Kabupaten Kaur. Pada hari Kamis (24/8/2023), mereka memutuskan mendirikan tenda darurat di area lahan milik PT DSJ yang merupakan perkebunan kelapa sawit.
Dilansir dari sumber-sumber terpercaya, kelompok massa ini berniat untuk menginap dalam tenda-tenda tersebut di lokasi perkebunan kelapa sawit tersebut, sambil membawa persediaan untuk kebutuhan mereka selama berada di sana.
Tindakan mendirikan tenda darurat ini merupakan respons terhadap hasil mediasi yang dilakukan sehari sebelumnya di Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur pada Rabu (23/8/2023).
Sayangnya, hasil pertemuan tersebut sepertinya tidak memuaskan sebagian massa yang terlibat, sehingga mereka memilih untuk melakukan aksi protes dengan bertahan di lahan perkebunan kelapa sawit milik PT DSJ.
Ketua Persatuan Masyarakat Pemilik Lahan (PMPL) Ahmad Kudsi ketika dihubungi menyatakan bahwa dirinya tidak berada di lokasi saat itu.
Oleh karena itu, ia tidak dapat memberikan informasi terkait jumlah massa yang berpartisipasi dalam aksi tersebut maupun detail kegiatan yang mereka lakukan di lahan perkebunan.
“Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi mereka yang berada di lokasi. Saat ini, saya berada di Bintuhan. Menurut informasi yang saya terima bahwa pihak kepolisian telah ada di lokasi,” jelas Ahmad Kudsi dalam pesan singkat yang ia sampaikan.
Di sisi lain, Nasardi, petugas keamanan dari PT DSJ, yang dihubungi melalui telepon selulernya, menjelaskan bahwa ada sekitar 100-120 orang telah datang ke lokasi divisi 4 perusahaan tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa massa tersebut telah mendirikan tenda-tenda di area tersebut dan berniat untuk bertahan di sana.
Dengan kejadian ini, suasana di sekitar perkebunan kelapa sawit milik PT DSJ tampak semakin tegang.
Harapannya, pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat menemukan solusi yang memuaskan semua pihak guna meredakan ketegangan dan mengatasi masalah yang mendasari aksi protes ini. (Irlis)