Bengkulu UtaraBeritaHukum & Kriminal

Investasi Bodong Kembali Terjadi di Bengkulu Utara, Korban Capai Ratusan Orang dengan Kerugian 20 Miliar

1870
×

Investasi Bodong Kembali Terjadi di Bengkulu Utara, Korban Capai Ratusan Orang dengan Kerugian 20 Miliar

Sebarkan artikel ini
Investasi Bodong Kembali Terjadi di Bengkulu Utara, Korban Capai Ratusan Orang dengan Kerugian 20 Miliar

Bengkulu Utara – Investasi bodong kembali terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), yang menelan korban ratusan orang dengan total kerugian mencapai 20 miliar. Kasus ini mencuat setelah ratusan korban mendatangi Mapolres BU pada Sabtu, 20 April 2024.

Korban awalnya mencoba menyelesaikan masalah dengan mengunjungi rumah tersangka berinisial NA, yang beralamat di Desa Taba Baru, Kecamatan Lais, Kabupaten BU.

Namun, karena tidak ada penyelesaian yang memuaskan, pihak kepolisian turun tangan untuk melakukan mediasi guna mencegah eskalasi konflik.

Mediasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres BU, AKBP Lambe Patabang Birana SIK MH, didampingi oleh Kasat Reskrim Polres BU, AKP Ardian Yunnan Saputra, di ruang aula Amartha Polres BU.

BACA JUGA:  Gegara Ayam Kakak Kandung Ditembak Senapan Angin Oleh Adiknya Sendiri

Salah satu korban yang berhasil diwawancarai, berinisial LL, mengungkapkan bahwa dia dan sejumlah korban lainnya mengalami kerugian signifikan akibat investasi bodong yang digagas oleh tersangka, yang juga seorang mahasiswi di salah satu universitas ternama di Provinsi Bengkulu.

Mereka mengawali upaya penyelesaian dengan mendatangi rumah tersangka, tetapi diarahkan oleh pihak Polsek Lais untuk melapor ke Mapolres BU.

BACA JUGA:  Malu Bertemu Jaksa, Pengelolah BUMDes Inisial W Resmi Jadi Tersangka dan DPO

“Hasil mediasi tadi, kami disarankan untuk membuat laporan ke Polda Bengkulu karena investasi ini berlangsung di wilayah Kota Bengkulu. Selain itu, tersangka juga tidak mampu mengembalikan total investasi senilai Rp 20 miliar,” ungkapnya.

LL mengakui bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan investasi bodong sejak tahun 2020 dengan kerugian mencapai 97,3 juta rupiah.

“Kerugian saya sekitar Rp 97,3 juta,” tambahnya. (Ar1)

BACA JUGA:  Pemkab BU Gelar Rakor TPID Evaluasi dan Koordinasi Penanganan Inflasi Daerah
error: