Lebong – Peristiwa tragis mencuat ketika salah seorang Perangkat Desa di Desa Tabeak Blau II, Kecamatan Tubei, Kabupaten Lebong, mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar di tengah-tengah masyarakat setempat.
Isu yang berkembang menyinggung tentang dugaan perselingkuhan antara oknum perangkat desa dan seorang petinggi di desa tersebut.
Peristiwa ini bermula ketika istri oknum perangkat desa, sebut saja R, meminta untuk bercerai dari suaminya H beberapa hari yang lalu. H sendiri mengakui hal ini kepada media pada hari Selasa (28/11/2023).
Menurut H,pada Selasa (28/11), H menerima telepon dari istrinya yang mengancam akan melakukan bunuh diri jika tidak segera menceraikannya.
Namun, H mengabaikan ancaman tersebut dengan berasumsi bahwa ini hanyalah sebuah perangkap semata.
“Hari ini dia (R-red) menelepon saya dan mengancam akan bunuh diri jika saya tidak segera menceraikannya. Namun, saya berpikir ini hanya sebuah jebakan. Jika saya datang, dia kan memegang pisau. Jika dia berteriak, saya ingin membunuhnya bagaimana itu? Saya yang akan disalahkan,” ungkap H.
Kejadian tragis terjadi pada Rabu (29/11) sekitar pukul 17.00 WIB di kompleks Prumnas Griya Perdana.
Warga setempat terkejut dengan percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh R di rumahnya sendiri.
Warga mulai berdatangan setelah mendengar teriakan tangisan anak R. Ketika mereka tiba di rumahnya, R sudah mengunci diri di dalam kamar dengan membawa pisau dapur.
Ibu-ibu di kompleks tersebut berusaha membuka pintu kamar dengan harapan menyelamatkan R dari aksi bunuh diri tersebut.
Kepada salah satu warga setempat, R menyebutkan jika dia sudah tidak lagi mencintai suaminya H dan meminta untuk segera bercerai.
Hal inilah yang menjadi dasar R mengurung diri dalam kamar dengan membawa sebila pisau dapur. (88)