BENGKULU UTARA – Peristiwa yang menggemparkan kembali terjadi di wilayah Bengkulu Utara. Kali ini, kasus kekerasan fisik terhadap anak-anak yang dilakukan oleh seorang dewasa menjadi sorotan.
Kejadian tersebut menimpa HT (9) dan AQ (4), keduanya merupakan anak dari dua orang guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Napal Putih.
Sungguh menyedihkan melihat apa yang dialami oleh kedua bocah ini, yang terjadi pada hari Selasa 15 Agustus 2023 kemaren, mereka menjadi korban pukulan dari NW (18), seorang warga dari Kecamatan Napal Putih.
Dampak dari pukulan yang diberikan oleh NW membuat kedua anak ini pingsan. Pelaku menggunakan sebatang kayu dalam serangannya, yang berakibat pada luka lebam yang jelas terlihat di bagian belakang leher korban.
Kronologi peristiwa ini bermula ketika kedua korban mengikuti orangtua mereka yang tengah mengajar di tempat pelaku bersekolah.
Di sinilah kemudian kedua anak tersebut terlibat dalam bermain, dan mereka diajak oleh NW menuju kebun belakang sekolah. Di situlah kemudian kedua anak ini menjadi korban pukulan hingga pingsan oleh pelaku.
Sang ibu baru menyadari bahwa kedua anaknya menghilang setelah jam pelajaran selesai.
Kejadian ini memicu reaksi dari guru dan beberapa siswa yang mulai mencari mereka.
Akhirnya, mereka ditemukan setelah mendengar teriakan.
Kapolres Bengkulu Utara dari Polda Bengkulu, AKBP. Andy Pramudya Wardana, S.IK, MM, melalui Kapolsek Napal Putih Iptu. Sugeng P, SH, mengonfirmasi bahwa pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan.
“Sang pelaku mengaku mendapatkan bisikan dari dunia gaib. Kami telah mengamankan sepotong kayu yang digunakan sebagai barang bukti,” terang Sugeng.
Pelaku mengklaim bahwa dia mengajak kedua korban bermain dan saat itulah dia mendapatkan bisikan dari dunia gaib.
HT adalah korban pertama yang dipukul oleh pelaku. Pada saat itu, AQ berteriak dan melempar pelaku dengan menggunakan batu kecil karena ketakutan.
“Kemudian, pelaku juga memukul satu korban lagi,” tambah Sugeng.
Kedua anak ini akhirnya dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk mendapatkan perawatan. Bahkan, luka lebam yang timbul di tubuh korban sangat jelas terlihat. (AR1)