BeritaKaur

Proyek Dinas PUPR Kaur Tak Kunjung Selesai, Demi Anak Sekolah Warga Patungan Bikin Jembatan Dari Kayu

541
×

Proyek Dinas PUPR Kaur Tak Kunjung Selesai, Demi Anak Sekolah Warga Patungan Bikin Jembatan Dari Kayu

Sebarkan artikel ini
Proyek Dinas PUPR Kaur Tak Kunjung Selesai, Demi Anak Sekolah Warga Dengan Sukarela Bikin Jalan Alternatif Dari Kayu
Proyek Dinas PUPR Kaur Tak Kunjung Selesai, Demi Anak Sekolah Warga Dengan Sukarela Bikin Jalan Alternatif Dari Kayu

Kaur – Proyek rehabilitasi jalan yang menghubungkan Desa Rigangan Kecamatan Kelam Tengah-Pancur Negara Kecamatan Kaur Utara saat ini masih terkatung-katung tanpa selesainya pekerjaan. Lokasinya tepat di pintu masuk menuju Kantor Camat Kelam Tengah dan MTsN 5 Kaur, di mana badan jalan terpotong oleh bangunan plat deker yang masih dalam proses pembangunan yang tak kunjung rampung.

Dampak dari pembangunan tersebut cukup mengganggu, karena warga di sekitar tidak bisa melintasi jalan tersebut. Mereka terpaksa harus mencari jalur alternatif yang kadang jauh dari rute biasanya.

Terutama bagi pelajar yang setiap hari harus bolak-balik ke sekolah, mereka juga terkena dampaknya dengan harus menempuh jalan yang lebih jauh dan memakan waktu lebih lama.

BACA JUGA:  7 Fraksi DPRD Setujui Raperda LP2B Menjadi Perda untuk Perlindungan Lahan Pertanian di Bengkulu Utara

Masyarakat sekitar yang peduli akan kesulitan ini akhirnya melakukan gotong royong dengan membuat jembatan darurat dari bahan kayu, agar pelajar dan warga bisa melintas dengan lebih mudah dan lebih cepat.

Nasution Suhardianto, seorang warga Desa Sukarami Kecamatan Kelam Tengah, mengungkapkan keprihatinannya pada Rabu (29/11/2023). Proyek rehabilitasi jalan ini seharusnya dikerjakan oleh CV Shakillah Utama Karya dengan anggaran sebesar Rp 2.312.463.000 dan dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaur pada tahun anggaran 2023.

Namun, hingga saat ini, proyek tersebut belum terselesaikan sepenuhnya. Hal ini menyebabkan masyarakat, terutama di bagian plat deker, tidak dapat melintas dengan leluasa.

BACA JUGA:  H-3 Jelang Lebaran 21 KPM Desa Guru Agung I Tersenyum Saat Menerima BLT-DD Tahap II

Sebelum adanya jembatan darurat dari bahan kayu oleh masyarakat setempat, jalan masuk bahkan ditutup menggunakan seng oleh pihak kontraktor.

“Masyarakat merasa sangat resah karena terkendala dalam mobilitas. Terutama bagi pelajar yang harus berjuang setiap hari untuk sampai ke sekolah melalui jalur yang jauh karena tidak bisa melintasi jalan yang terhambat ini,” ungkap Nasution.

BACA JUGA:  Optimalkan Hasil Produksi Pertanian Masyarakat, Desa Rigangan I Bangunan Jalan dan Jembatan

Terkendalinya proyek rehabilitasi jalan ini telah mengakibatkan kesulitan bagi masyarakat sekitar dan menunjukkan perlunya penyelesaian yang cepat dan efektif untuk memastikan akses jalan yang lancar dan aman bagi seluruh pengguna jalan, terutama bagi para pelajar yang membutuhkan akses yang mudah dan aman untuk pendidikan mereka. (TMG/Yti)