AdvertorialBengkulu UtaraBeritaPertanian

Upaya Pemkab Bengkulu Utara untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Dengan Optimalkan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit

629
×

Upaya Pemkab Bengkulu Utara untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Dengan Optimalkan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Perkebunan BU, Desman Siboro SH
Kepala Dinas Perkebunan BU, Desman Siboro SH

Bengkulu Utara – Pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) melalui Dinas Perkebunan (Disbun) tengah menggalakkan seruan kepada seluruh masyarakat petani untuk meningkatkan produktivitas dalam sektor perkebunan. Langkah ini diungkapkan secara langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan BU, Desman Siboro SH, pada Rabu (27/12) di ruang kerjanya.

“Kami mengharapkan partisipasi aktif masyarakat, terutama petani, dalam mengoptimalkan program-program yang telah dicanangkan oleh pemerintah untuk peningkatan produktivitas sektor perkebunan,” ujarnya.

Desman menjelaskan bahwa sejak tahun 2019 hingga 2023, sekitar 6.000 hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat di Kabupaten BU telah menjalani program Replanting atau peremajaan melalui program Sawit Rakyat (PSR).

BACA JUGA:  Pemdes Tik Teleu Gelar Musdes RKPDes Tahun Anggaran 2023

Dengan luas potensial lahan perkebunan rakyat mencapai 90.000 hektare di Kabupaten BU dan hasil produksi rata-rata 10 ton per hektare per tahun, sangat penting bagi masyarakat untuk memanfaatkan program PSR ini guna meningkatkan perekonomian.

“Pada tahun 2024 mendatang, kami berharap untuk mendapatkan kembali kuota sebesar 2.000 hektare untuk program PSR. Kami sangat berharap petani memanfaatkan program ini sebagai bantuan dari pemerintah pusat melalui BPDPKS yang saat ini menyediakan bantuan sebesar Rp 30.000.000 per hektare guna meningkatkan produktivitas sektor perkebunan,” tambahnya.

Selain program PSR, pemerintah Kabupaten BU melalui Dinas Perkebunan juga memberikan program Sarana dan Prasarana (Sarpras) kelapa sawit untuk meningkatkan produksi kebun sawit petani.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Lantik Anggota KPU dan Bawaslu Masa Jabatan 2022-2027

Program ini mencakup intensifikasi, ekstensifikasi, Ispo, peningkatan akses kebun, serta penyediaan alat transportasi dan peralatan paska panen.

“Program Sarpras Kelapa Sawit dapat dimanfaatkan oleh petani yang lahan mereka tidak memenuhi kriteria Program PSR. Sejak tahun 2020, ribuan hektare lahan petani telah mendapatkan program ini,” jelas Desman.

Desman juga menyebutkan bahwa bagi masyarakat yang membutuhkan bibit sawit unggul, pihaknya melalui UPTD Perbenihan Tanaman Perkebunan menyediakan bibit berkualitas dan bersertifikat sebanyak 35.000 kecambah untuk tahun anggaran 2023.

Bibit ini akan tersedia pada bulan Agustus 2024 dengan harga Rp. 40.000 per batang untuk bibit umur di bawah 12 bulan dan Rp. 45.000 untuk bibit di atas 12 bulan.

BACA JUGA:  Hari Ini Nasib Anggota KPU Bengkulu Utara Ditentukan Setelah Pemberhentian Sementara

“Tahun ini, kami telah menyiapkan 35 ribu bibit yang siap dimanfaatkan tahun depan melalui UPTD Perbenihan Tanaman Perkebunan di Kecamatan Ketahun,” lanjutnya.

Tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas kebun sawit, Dinas Perkebunan juga memiliki program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Pekebunan Kelapa Sawit.

Program beasiswa perguruan tinggi yang didanai oleh BPDPKS telah diberikan kepada 27 orang pada tahun 2023 untuk berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, Sumatera Utara, dan Bandung.

BACA JUGA:  Kejari Tunjuk Tiga Jaksa Untuk Meneliti Kasus Tersangka Kasatpol PP Lebong

Program beasiswa ini akan dilanjutkan pada tahun 2024. Selain itu, terdapat rencana pelatihan SDM persawitan untuk 210 orang pada tahun 2024 serta alokasi dana untuk pembukaan dan peningkatan jalan perkebunan.

“Program beasiswa ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan SDM di sektor perkebunan kelapa sawit. Kami akan terus mengimplementasikan program-program ini demi kemajuan sektor perkebunan di Kabupaten BU,” tutup Desman. (AR1/Adv)

error: